Bintang?

Pernah dengar mengenai Bintang?
Waktu lo melihat sinar bintang yang terang dilangit, lo boleh ngucapin satu permintaan lo ke sana. Pernah?

Dateng kesebuah tempat baru yang menurut gua punya sesuatu yang hampir mirip sama tempat lama gua gak lantas membuat gua seneng gitu aja.
Senengnya adalah, tempat lo yang baru punya sesuatu yang lo dapetin dan lo rasain ditempat lama lo.
Sedihnya adalah, tempat lo yang baru belum cukup punya sesuatu yang lo dapetin dan lo rasain ditempat lama lo.

Maksud gua...ya kayak gini, ceritanya lo hijrah nih dari negara lo sekarang ke negara yang bakal lo tuju.
Di negara lo yang baru, disana banyak airnya. Setiap hari setiap warga boleh minum satu galon air secara gratis.
Mungkin banyak yang seneng, ya karena air satu galon setiap hari tuh banyak. Tapi gua sedih, karena gua datang, dari sebuah negara yang setiap warganya bisa minum satu danau setiap hari.
Semua terlihat sama. Semua terlihat biasa aja.

Bukan sebuah hal yang membuat gua merasa aman ketika gua dateng ketempat tersebut.
Karena bisa dibilang, gua dateng ketempat dimana orang paling hebat dari setiap tempat dateng kesana. Dan gua bukan kategori orang kayak mereka.
Banyak ketakutan yang gua rasain waktu pertama menginjakkan kaki gua di negara baru itu.

Bicara soal langit, gua ibaratin semua orang disana itu bintang.
Bintang yang terang dengan sinarnya masing masing.
Tapi sayangnya, gua cuma bintang hitam. Gua gak kayak bintang kebanyakan.
Kadang gua ngerasa beda. Gua ngerasa, bahkan ketika gua bersinar dengan sinar gua yang paling terang, gua masih belom bisa sebersinar yang lain.
Sering gua ngerasa kalo banyak bintang yang bahkan seperti menolak keberadaan gua, mungkin karena gua  'bintang hitam', atau mungkin karena emang gua gak kayak mereka.

Sampe pada akhirnya gua dateng kesebuah gugus yang mana semua bintangnya terang.
Mungkin kayak biasa, gua tetep yang paling nggak terang. Tapi disana beda.
Bintang - bintang disana bisa nerima si 'bintang hitam' ini.
Gak ada hal yang bisa membuat gua berpikir kalo mereka menolak gua. Dan mereka jadi salah satu alasan lagi, kenapa gua harus jauh lebih bersyukur.

Mereka ngingetin gua sama orang orang seperti mereka yang pernah gua temui di tempat lama gua beberapa tahun lalu.
Nginetin gua tentang sesuatu yang gua punya dan rasain di negara lama gua.
Dan ketika gua ketemu mereka, satu hal yang gua sadarin adalah bahwa gua udah nemuin danau gua..



Oh iya, soal bintang..
Waktu SMA kelas 1, temen gua pernah bilang ke gua,

"Pernah gak sesekali lo ngeliat keatas terus lo ngeliat bintang yang terang banget?"
"Pernah"
"Pernah gak secara gak sengaja lo seperti ngasih tau harapan lo ke bintang itu?"
"Pernah"
"Kenapa?"
"Ya gapapa. Gua cuma mikir mungkin itu yang paling nerangin langit malam gua. Mungkin kalo dia orang, dia yang lagi dengerin gua. Mungkin.."
"Lo bisa liat sinarnya yang terang malam itu. Padahal mungkin, waktu lo kasih tau harapan lo,  sinarnya baru aja nyampe ke sini, tapi bintangnya udah mati juta tahun yang lalu."
...


0 komentar:

Posting Komentar