Berhenti

Sendiri.

Memilih diri menemani.

Menjerit lepas dalam sunyi.

Membiarkan mata menjadi alibi.


Bersama.

Tapi bukan kita yang ada.

Hanya sepasang tubuh hampa.

Yang tak sedikitpun lepas dari jeda.


Pulang.

Tempat ternyaman untuk meradang.

Beristirahat. Bersenang - senang.

Terpejam dan menghilang.


Kesalahan.

Tentang pertama kali disetiap keadaan.

Ketidak sesuaian yang menyedihkan.

Selanjutnya? Aku pikir itu sebuah pilihan.


Tentang sendiri.

Memberi interval mengenal diri.

Memperlambat sang Waktu berlari.

Meneriakan keluh tak bersaksi.


Tentang bersama.

Membuat terduduk terlupa.

Merekatkan hati dengan sela.

Mencelotehkan pikir banyak bicara.


Tentang pulang.

Kembali dan menenang.

Sampai hati tak usai berang.

Ada sesuatu yang hilang.


Sedang kesalahan,

jangan membuat bingung di persimpangan.

Memanja dengan segala godaan.

Yang perlahan memudar menjadi pilihan.

Tak ada yang dengan sengaja menyakiti.

Menyobek asa mematahkan hati.

Merangkul senyum membawakan sepi.

Memukul diri menyadarkan imajinasi.

Tapi ada yang dengan sengaja menghormati.

Tak mengusik tak mencelakai.

Menakar urgensi tak merugi.

Agar setiap reaksi tak mencederai.


Saat hati telah lelah berfriksi.

Serta sabar dalam logika telah habis dilucuti.

Sampai geram telah menjauh pergi,

menyisakan seonggok manusia yang berhenti peduli.



0 komentar:

Posting Komentar