Merindu
Disaat masa mengetuk jendela - jendela hati
membiarkan rasa gelisah riang menari
yang mungkin bertamu tak hanya dikala sepi.
Merindu
Selalu tak paham tentang penafsiran
terpisah dengan sebuah ruangan,
seperti dijeda oleh lautan.
Merindu
Menurutku, ia seperti lupa tentang jarum jam yang berlalu.
"3600 detik yang tidak terasa", katamu
tapi tidak ada bedanya dengan belasan hari untukku.
Merindu
Mengingatkanku padamu yang pernah ada
membuatku bingung dengan yang terjadi sebelumnya,
"Kalau yang ini namanya cinta, lantas yang lalu apa?"
Merindu
Membuatku dengan mudah melihat noda kecil dikaus bagian bahu kananmu,
mendengar ketukan lantai karena jemarimu,
ketika kamu berada dipermukaan lantai yang sama denganku.
Merindu
Bukan tentang waktu yang salah, karena bergulir terlalu cepat
bukan tentang ruang yang tega karena membuat sekat
tapi tentang aku yang mungkin tak bisa menunggu kehadiranmu di ruangwaktu yang terasa lambat.
Merindu
Diwaktu yang belum seharusnya.
Disaat aku dan kamu masih menjadi kita.
Dikala kamu dengan mudah mengisi pandangan.
Ketika Masa masih mengizinkan kita untuk berjalan.
..
Diri ini sempat lupa untuk mengingat waktu
mencari - cari kita yang masih berisi kau dan aku
menyalahkan jarak yang mungkin hanya sebatas meja dan bangku
mengumpat jarum jam yang dengan sendirinya belalu.
mengingat hati yang gelisah, bahkan disaat aku belum kehilanganmu.
0 komentar:
Posting Komentar